Powered By Blogger

Senin, 24 September 2012

bandung



Wilayah Administrasi
Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,45 Km yang terbagi menjadi 30 kecamatan, 139 Kelurahan, 1.494 Rukun Warga dan 4.9.205 Rukun Tetangga.
Adapun batas-batas administratif Kota Bandung, sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Terusan Pasteur Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi Selatan dan Kota Cimahi.
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Dayeuh Kolot, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

2.2.2  Letak Geografis Kota Bandung
Secara geografis Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak di antara 1070 – 430 Bintang Timur dan 60 00 – 60 20 Lintang Selatan.
2.2.3 Keadaan Topografis
Kota Bandung terletak pada ketinggian 768 Meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 Meter dan terendah di sebelah Selatan adalah 675 Meter di atas permukaan laut. Kota Bandung di bagian Selatan permukaan tanah relative datar, sedangkan di wilayah Kota Bandung bagian Utara berbukit-bukit, sehingga merupakan panorama yang indah (BPS Kota Bandung, 2012).

2.2.4 Kondisi Geologi dan Hidrologi
2.2.5 Iklim
Iklim asli kota Bandung dipengaruhi oleh pegunungan di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab. Temperatur rata-rata yaitu 23,3 oC  dan mencapai suhu tertinggi yaitu pada bulan April yaitu 30,2 oC. Curah hujan rata-rata  di Kota Bandung yaitu 322,4 mm (BPS Kota Bandung,2012).
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi Daerah
2.3.1 Kepadatan Penduduk
Penduduk Kota Bandung berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada tahun 2011 adalah 2.420.146 jiwa.
Tabel 2.1 Jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2011
No
Kecamatan
Laki-Laki
Perempuan
Laki-laki dan  Perempuan
1
BANDUNG KULON 
70,858
69,564
140,422
2
BABAKAN CIPARAY 
74,528
70,459
144,987
3
BOJONGLOA KALER 
61,093
57,628
118,721
4
BOJONGLOA KIDUL 
42,646
40,864
83,510
5
ASTANAANYAR 
33,904
33,599
67,503
6
REGOL 
40,099
40,043
80,142
7
LENGKONG 
34,850
35,346
70,196
8
BANDUNG KIDUL 
29,176
28,958
58,134
9
BUAHBATU 
46,937
46,384
93,321
10
RANCASARI 
36,821
36,513
73,334
11
GEDEBAGE 
17,363
17,376
34,739
12
CIBIRU 
34,808
33,469
67,277
13
PANYILEUKAN 
19,306
18,868
38,174
14
UJUNG BERUNG 
37,275
36,068
73,343
15
CINAMBO 
12,246
11,741
23,987
16
ARCAMANIK 
33,203
32,458
65,661
17
ANTAPANI 
36,676
36,253
72,929
18
MANDALAJATI 
31,351
30,254
61,605
19
KIARACONDONG 
64,968
64,228
129,196
20
BATUNUNGGAL 
59,115
57,940
117,055
21
SUMUR BANDUNG 
17,356
17,270
34,626
22
ANDIR 
48,501
46,936
95,437
23
CICENDO 
49,070
48,487
97,557
24
BANDUNG WETAN 
14,959
15,230
30,189
25
CIBEUNYING KIDUL 
53,635
52,216
105,851
26
CIBEUNYING KALER 
35,754
33,936
69,690
27
COBLONG 
67,897
61,240
129,137
28
SUKAJADI 
53,337
52,812
106,149
29
SUKASARI 
40,105
40,122
80,227
30
CIDADAP 
29,117
27,930
57,047

Jumlah
1,226,954
1,194,192
2,420,146
     Sumber : BPS Kota Bandung, 2012

2.3.2 Keadaan Perekonomian
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2010, di Kota Bandung tercatat sebanyak 1.079.477 orang atau sekitar 87,83% berstatus bekerja, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 86,71%. Tingkat pengangguran menunjukan tren menurun setiap tahunnya. Pada tahun 2008 mencapai angka 15,27% kemudian menurun pada tahun 2009 menjadi 13,29% dan tahun 2010 mencapai angka 12,17%. Menurunnya tingkat pengangguran mengindikasikan semakin terbukanya kesempatan kerja di Kota Bandung.
Jika dilihat mmenurut lapangan usaha, maka penduduk yang bekerja di sektor perdagangan menempati urutan pertama sebesar 36,5%, jasa-jasa sebesar 27,6% dan dari sektor industri 18,4%.

2.4 Fasilitas dan Utilitas Kota
2.4.1 Pemukiman
Kondisi perumahan yang baik menjadi dambaan setiap penghuninya. Pada tahun 2010 di Kota Bandung masih terdapat sekitar 25,78 % rumah tangga dengan luas lantai ≤ 20 m2. Pada tahun 2010 rumah tangga dengan luas lantai bukan tanah sudah mencapai 95,05 %. Rumah tangga dengan rumah beratap genteng dan beton, pada tahun 2010 tercatat sebesar 94,70 % (BPS Kota Bandung, 2012).
2.4.2 Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia yang harus dipenuhi dan tidak bisa diganti dengan yang lain. Air bersih bisa didapatkan dari ledeng, sumur, penampungan air hujan, air kemasan dan lainnya.
Dari 564.783 keluarga 60,64% telah diperiksa akses air bersihnya. Dari yang telah diperiksa 78,49% telah mengakses air bersih dari berbagai sumber. Diantaranya melalui ledeng sebesar 35,6% dan penampungan air hujan sebesar 0,04% (DinKes Kota Bandung, 2012).

2.4.3 Sanitasi Dasar
Pada tahun 2010 dari 564.783 keluarga telah diperiksa sebanyak 307.215 keluarga mengenai kepemilikan sanitasi dasar. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan tersebut adalah 68,84% mempunyai jamban, 71,15% mempunyai tempat sampah dan 67,86% mempunyai saluran pembuangan air limbah. Dari jumlah tersebut kategori sehat terhadap keluarga yang mempunyai jamban 69.13%, kategori sehat terhadap sampah 68,05%, Kategori sehat terhadap saluran pembuangan 81,80% (DinKes Kota Bandung, 2012).

2.4.4 Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang paling banyak dikunjungi penduduk Kota Bandung adalah praktek dokter mencapai 50,23%, menurun disbanding tahun sebelumnya. Tingginya angka berobat ke prakrek dokter di Kota Bandung cukup menyebar di setiap wilayah. Penduduk yang berobat ke puskesmas sebesar 29,36% dan 18,07% berobat kerumah sakit.
Penolong kelahiran tertinggi Kota Bandung dilakukan oleh bidan sebesar 61,56%, kemudian oleh dokter 30,28%. Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan ibu dan bayi mendorong masyarakat untuk membawa ibu yang akan melahirkan untuk ditolong oleh tenaga medis.

Bab 2.2 Indikator Kesehatan Kota Bandung
Uraian
2009
2010
Tempat berobat (%)
Rumah Sakit
16,05
18,07
Praktek Dokter
51,69
50,32
Puskesmas
31,02
29,36
Petugas kesehatan
3,57
1,23
Batra dan lainnya
3,57
0,62
Penolong Kelahiran (%)
Dokter
28,91
26,72
Bidan
61,56
62,21
Tenaga medis lainnya
1,02
0,38
Dukun
8,11
9,16
Angka kematian Balita
8,90

Angka Kelahiran Balita
34,48

            Sumber : Susenas





2.4.5 Sarana Pendidikan
Kemampuan membaca dan menulis penduduk Kota Bandung sudah sangat baik, hal ini ditunjukan dengan persentase angka melek huruf yang meningkat dari tahun ke tahun. AMH tahun 2009 sebesar 99,67% meningkat menjadi 99,69% di tahun 2010 atau hanya sekitar 0,31% penduduk yang belum bisa baca tulis.
Capaian di bidang pendidikan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Daya tamping sekolah di Kota Bandung untuk tingkat SD mencapai 302 orang, SMP 497 orang dan SMA 418 orang (BPS Kota Bandung, 2012).
2.4.6 Sistem Transportasi
Pengguna jalan raya di Kota Bandung sebagian besar adalah kendaraan bermotor yang peningkatannya cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun sayangnya kurang diimbangi dengan peningkatan panjang dan kualitas jalan itu sendiri. Peningkatan volume kendaraan terbesar adalah sepeda motor yang meningkat dari 784.726 unit pada tahun 2009 menjadi 2.044.151 unit pada tahun 2010, atau naik 160%, sehingga memperparah kemacetan yang terjadi di Kota Bandung.
Selain sepeda motor, angkutan travel juga mengalami pertumbuhan sejak tahun 2007 lalu sebagai dampak dari pembukaan tol Cipularang. Moda angkutan lainnya yang cukup dominan di Kota Bandung adalah angkutan udara, dimana peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya cukup signifikan. Jumlah penumpang domestik dan internasional dari Bandara Husein Sastranegara mengalami peningkatan sekitar 55%, yaitu dari 259.458 penumpang menjadi 403.416 penumpang di tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan jumlah armadapesawat, pembukaan rute baru, dan penambahan jadwal penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara.
Moda Transportasi kereta api merupakan salah satu yang terkena dampak yang kurang menguntungkan dari pembangunan jalur tol Cipularang. Namun dengan berbagai upaya dari PT KAI seperti menurunkan tarif penumpang, meningkatkan kinerja PT KAI (BPS Kota Bandung, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar