Formulasi Penentuan Debit Aliran Air pada Sistem Plambing
Air Bersih dengan Menggunakan Metode Curve Fitting Non Linier
Novi Andriani*,
FajarIbni Hafiz, SabarSupendi
Jurusan Teknik Lingkungan
Universitas Pasundan
Jl. Dr.
Setiabudhi 193 Bandung 40153
Abstrak
: SistemPlambingmerupakanbagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung.
Namun dalam proses perencanaan dan perancangan dari peralatan plambing ini masih
saja terjadi kesalahan yang dapat membahayakan jiwa manusia. Kesalahan yang
sering terjadi adalah kesalahan dalam menentukan ukuran pipa yang disebabkan oleh
adanya perbedaan asumsi pada saat menentukan debit aliran dengan menggunakan kurva
yang menunjukan hubungan antara jumlah unit beban alat plambing dengan debit
aliran air. Sehingga perlu dibuat sebuah formulasi yang dapat digunakan untuk menentukan
debit aliran air secara seragam dan dengan hasil yang akurat. Metode yang dapat
digunakan dalam mencari formulasi ini adalah dengan menggunakan Metode curve
fitting non linier. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh formulasi yang
dapat digunakan dalam menentukan debit aliran pada sistem plambing air bersih yaitu
f3(x) = 20 +
1.15385 (x-5) - 0.00099 (x-5) (x-200) + 0.00000103 (x-5) (x- 200) (x- 500) yang digunakan untuk menentukan
debit aliran air pada tangki gelontor, sedangkan f3(x) = 77+1.36410
(x-5) - 0.00143 (x-5) (x-200) + 0.00000123 (x-5) (x- 20) (x- 500) yang
digunakan untuk menentukan debit aliran air pada katup gelontor. Berdasarkan hasil
analisa maka dapat disimpulkan bahwa formulasi ini dapat digunakan untuk menentukan
debit aliran air pada system plambing air bersih.
Kata
Kunci : SistemPlambing, Debit Aliran Air, Curve Fitting Non Linier.
Abstrac : Plumbing system is an inseparable part of the building. But in the process of planning and design of plumbing instrument is still
an error that could endanger human life. Frequent
mistakes are errors in determining the size of the pipe caused by differing assumptions
when determining the flow rate by using a curve showing the relationship between
the number of plumbing equipment with a unit weight of water flow. So it needs to be a formulation that can be used to determine the water
flow in a uniform and accurate results. The method can
be used in a search for this formulation is to use non-linear curve fitting method. Based on the obtained data
processing formulations that can be used in determining the flow of water in a
plumbing system that is f3(x) =20+1.15385 (x-5)
-0.00099(x-5) (x-200)
+0.00000103(x-5 ) (x-200) (x-500) is used to determine the flow of water
in flush tank, while f3(x) =77+1.36410(x-5)
-0.00143(x-5) (x-200)
+0.00000123(x-5) (x-20) (x-500) is used to
determine water flow rates the flush valve. Based on the
analysisit can be concluded that this formulation can be used to determine the water
flow in water plumbing systems.
Key words :Plumbing system, water
flow, Non-Linear CurveFitting.
1.
PENDAHULUAN
Sistem
plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung.
Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan
bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung
itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan
bagian-bagian konstruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam
gedung tersebut seperti pendingin udara, listrik, dan lain-lain.
Fungsi
peralatan plambing adalah pertama, untuk menyediakan air bersih ke
tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup, dan kedua, membuang
air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
Fungsi pertama dilaksanakan oleh sistem penyediaan air bersih, dan yang kedua
oleh sistem pembuangan.
Meskipun
sistem plambing adalah sarana yang sangat penting dan dikenal banyak orang, masih saja terjadi kesalahan dalam perancangan,
pemasangan, atau perawatan dari peralatan plambing yang dapat membahayakan jiwa manusia. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah
kesalahan dalam penentuan ukuran pipa yang disebabkan oleh adanya perbedaan
asumsi pada saat menentukan debit aliran air dengan menggunakan kurva yang
menunjukan hubungan antara jumlah unit beban alat plambing dengan debit aliran
air. Sehingga perlu dibuat sebuah formulasi yang dapat digunakan untuk
menentukan debit aliran air secara seragam dan dengan hasil yang akurat sehingga tidak terjadi perbedaan dalam penentuan
ukuran pipa. Formulasi ini belum pernah dilakukan dalam proses perancangan
sistem plambing air bersih.
2.
METODE
2.1. Pengumpulan
Data
Penentuan titik-titik data
untuk keperluan formulasi grafik yang dilakukan dengan cara menerima masukan dari
5 responden yang telah ditentukan sebelumnya . Tiap nilai akan diratakan untuk perhitungan
formulasi selanjutnya. Nilai yang diperoleh merupakan data yang kemudian digunakan
dalam proses formulasi.
2.2. Proses Formulasi
FormulasiinidilakukandenganMetode Curve Fitting
Interpolasi non linier.Curve Fitting adalah dengan mencari
suatu persamaan yang dapat mewakili sebaran data dan dengan mencari sebuah
kurva atau sederetan kurva dengan persamaan-persamaannya yang tepat melintasi
titik data.
Bila data diketahui
mempunyai ketelitian yang sangat tinggi, maka kurva fungsi yang cocokannya
dibuat melalui setiap titik, persis sama kalau kurva fungsi yang sebenarnya
dirajah melalui tiap titik itu. Kita katakan disini bahwa kita menginterpolasi
titik-titik data dengan sebuah fungsi. Bila fungsi cocokan yang digunakan
berbentuk polinom, polinom tersebut dinamakan polinom interpolasi. Pekerjaan
dengan sebuah polinom disebut interpolasi (dengan) polinom.
Interpolasi memainkan
peranan yang sangat penting dalam metode numerik. Fungsi yang tampak rumit
menjadi lebih sederhana bila dinyatakan dengan polinom interpolasi. Sebagian
besar metode integrasi numerik, metode persamaan diferensial biasa, dan metode
turunan numerik didasarkan pada polinom interpolasi.(Munir,2003)
Gambar 2.1 Contoh Kurva Interpolasi
Contoh-contoh interpolasi polinomial adalah
a. Orde pertama
yang menghubungkan dua titik
b. Orde kedua
yang menghubungkan tiga titik
c. Orde ketiga
yang menghubungkan empat titik
Formula umum untuk polinomial adalah
F(x) = ao + a1+ a2x2
+….. + anxn (1)
Interpolasi Linier
ü Menghubungkan
dua titik data dengan garis lurus
ü Prinsip dari
interpolasi ini adalah segitiga sebangun
(2)
f(x’) = f (xo) + f (x1 – f (xo) (x’ – xo) (3)
x1 –xo
Interpolasi Kuadratik
Digunakan apabila tiga titik
data teloah tersedia, maka dapat dilakukan polinomial orde dua.
F (x) = ao + a1+
a2x2 (4)
Dimana
ao= bo + b1+ b2xox1 (5)
a1 = b1
+ b2xo + b2x1 (6)
ao = b2 (7)
Dimana
bo= f (xo) (8)
b1 = (9)
b2 = (10)
sehingga persamaan nya menjadi
f (x1,
xo) = (11)
Bentuk umum Polinomial Interpolasi Newton
Jumlah data n + 1 persamaan interpolasi
orde ke-n
fn(x) = bo+
b1 (x- xo) + …. + bn
(x- xo) (x- x1) … (x- xn-1)
Untuk suatu polinomial orde
ke-n, diperlukan n+1 titik data xo, x1 , x2 , …. , xn.
Dengan menggunakan titik-titik ini, persamaan berikut digunakan untuk
mengevaluasi koefisien-koefisien.
bo =f (xo) (12)
b1 =f (x1,
xo) (13)
b2 = f (x2,
x1, xo) (14)
bn = f (xn1,
xn-1, ………., x1, xo) (15)
Dimana
ü f (xo) = harga fungsi dari xo
ü f (x1, xo) = (16)
Disebut sebagai diferensial terbagi hingga pertama
F (xi, xj) = (17)
ü f (x2, x1, xo) = (18)
Disebut diperensial terbagi
hingga kedua
f (xi, xj, xk) = (19)
ü f (xn1, xn-1, ……., x1, xo)= (20)
Disebut diferensial terbagi hingga ke n
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengumpulan Data
Tabel 3.1 Hasil pembacaan penentuan debit dengan menggunakan katup
gelontor
Unit Beban
|
Debit Aliran Air
|
||||
AlatPlambing
|
Responden 1
|
Responden 2
|
Responden 3
|
Responden 4
|
Responden 5
|
5
|
80
|
80
|
80
|
85
|
60
|
25
|
150
|
140
|
150
|
140
|
145
|
60
|
210
|
210
|
210
|
210
|
210
|
120
|
260
|
270
|
255
|
275
|
270
|
145
|
280
|
300
|
280
|
302
|
300
|
200
|
340
|
340
|
340
|
350
|
345
|
350
|
450
|
440
|
450
|
440
|
440
|
500
|
550
|
540
|
540
|
530
|
540
|
800
|
700
|
690
|
690
|
690
|
690
|
1000
|
800
|
770
|
790
|
790
|
780
|
Tabel 3.2 Hasil pembacaan penentuan debit dengan menggunakan tangki gelontor
Unit Beban
|
Debit Aliran Air
|
||||
AlatPlambing
|
Responden 1
|
Responden 2
|
Responden 3
|
Responden 4
|
Responden 5
|
5
|
20
|
20
|
20
|
20
|
20
|
25
|
60
|
70
|
70
|
60
|
70
|
60
|
120
|
120
|
120
|
130
|
120
|
120
|
180
|
180
|
175
|
170
|
180
|
145
|
205
|
205
|
180
|
210
|
210
|
200
|
250
|
248
|
240
|
240
|
245
|
350
|
350
|
360
|
350
|
350
|
350
|
500
|
460
|
470
|
410
|
460
|
420
|
800
|
670
|
670
|
660
|
660
|
670
|
1000
|
780
|
790
|
790
|
780
|
800
|
3.2 Pengolahan Data
Tabel 3.3 Hasil Rata-rata pembacaan penentuan debit
Unit Beban
|
Debit Aliran Air
|
|
AlatPlambing
|
KatupGelontor
|
TangkiGelontor
|
5
|
77
|
20
|
25
|
145
|
66
|
60
|
210
|
122
|
120
|
266
|
177
|
145
|
292
|
202
|
200
|
343
|
245
|
350
|
444
|
352
|
500
|
540
|
444
|
800
|
692
|
666
|
1000
|
786
|
788
|
Tabel3.4 perhitungan pembacaan grafik penentuan debit dengan menggunakan
katup penggelontor dengan menggunakan Metode Interpolasi Polinomial.
i
|
x
|
f(x)
|
pertama
|
kedua
|
ketiga
|
0
|
5
|
77
|
1.36410
|
-0.00143
|
0.00000123
|
1
|
200
|
343
|
0.65667
|
-0.00021
|
|
2
|
500
|
540
|
0.49200
|
|
|
3
|
1000
|
786
|
|
|
|
Berdasarkan
hasil perhitungan maka dapat diperoleh persamaan yaitu
f3(x) = 77+ 1.36410 ( x-5 ) - 0.00143 ( x-5 ) ( x-200 )
+ 0.00000123 ( x-5 ) ( x- 200 ) (x- 500 )
Tabel3.5 perhitungan pembacaan grafik penentuan debit dengan menggunakan
tangki penggelontor dengan menggunakan Metode Interpolasi Polinomial.
i
|
x
|
f(x)
|
pertama
|
kedua
|
ketiga
|
0
|
5
|
20
|
1.15385
|
-0.00099
|
0.00000103
|
1
|
200
|
245
|
0.66333
|
0.000031
|
|
2
|
500
|
444
|
0.68800
|
|
|
3
|
1000
|
788
|
|
|
|
Berdasarkan
hasil perhitungan maka dapat diperoleh persamaan yaitu
f3(x) = 20+ 1.15385 ( x-5 ) - 0.00099 ( x-5 ) ( x-200 )
+ 0.00000103 ( x-5 ) ( x- 200 ) (x- 500)
3.3 Validasi Data
Tabel3.6 Perbandingan hasil pembacaan grafik dan penggunaan formulasi dalam
penentuan debit dengan menggunakan katup gelontor
Unit BebanAlat
|
Debit Aliran Air
|
|
Plambing
|
Grafik
|
Formulasi
|
5
|
77
|
77
|
25
|
145
|
111
|
60
|
210
|
167
|
120
|
266
|
251
|
145
|
292
|
282
|
200
|
343
|
343
|
350
|
444
|
464
|
500
|
540
|
540
|
800
|
692
|
655
|
1000
|
786
|
786
|
Grafik 3.1Perbandingan hasil pembacaan grafik dan penggunaan formulasi dalam
penentuan debit aliran air dengan menggunakan katup gelontor
Tabel3.6 Perbandingan hasil pembacaan grafik dan penggunaan formulasi dalam
penentuan debit dengan menggunakan tangki gelontor
Unit BebanAlat
|
Debit Aliran Air
|
|
Plambing
|
Grafik
|
Formulasi
|
5
|
20
|
20
|
25
|
66
|
48
|
60
|
122
|
95
|
120
|
177
|
165
|
145
|
202
|
192
|
200
|
245
|
245
|
350
|
352
|
359
|
500
|
444
|
444
|
800
|
666
|
612
|
1000
|
788
|
790
|
Grafik 3.2 Perbandingan hasil
pembacaan grafik dan penggunaan formulasi
dalam penentuan debit aliran air dengan menggunakan tangki gelontor
3.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa
dan perhitungan didapatkan suatu formulasi yang dapat digunakan dalam menentukan
debit aliran air pada system plambing air bersih baik yang menggunakan tangki gelontor
maupun katup gelontor. Formulasi f3(x) = 77+ 1.36410 ( x-5 ) - 0.00143
( x-5 ) ( x-200 ) + 0.00000123 ( x-5 ) ( x- 200)(x- 500) digunakan untuk
menentukan debit aliran air dengan menggunakan katup gelontor. Sedangkan formulasi
f3(x)
= 20+ 1.15385 ( x-5 ) - 0.00099 ( x-5 ) ( x-200 ) + 0.00000103 ( x-5 ) ( x- 200
) (x- 500) digunakan untuk menentukan debit aliran air dengan menggunakan
tangki gelontor. Setelah dilakukan validasi
dengan cara membandingkan hasil pembacaan grafik dan
penggunaan formulasi dalam penentuan debit aliran, terlihat bahwa grafik perbandingan
tersebut tampak serupa, sehingga dapat disimpulkan bahwa formulasi tersebut dapat
digunakan dalam penentuan debit aliran air pada system plambing air bersih.
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan
perhitungan dapat disimpulkan bahwa
a.
f3(x) = 77+ 1.36410 ( x-5 ) - 0.00143 ( x-5 ) ( x-200 )
+ 0.00000123 ( x-5 ) ( x- 200 ) (x- 500) digunakan untuk menentukan debit aliran air dengan menggunakan katup gelontor.
b.
f3(x) = 20+ 1.15385 ( x-5 ) - 0.00099 ( x-5 ) ( x-200 )
+ 0.00000103 ( x-5 ) ( x- 200 ) (x- 500) digunakan untuk menentukan debit aliran air dengan menggunakan
tangki gelontor.
c. Formulasi tersebut dapat digunakan dalam penentuan debit aliran air
pada system plambing air bersih.
5. DAFTAR PUSTAKA
Noerbambang Moh. Soufyan & Morimura.
“Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing”. Pradya Paramia, Jakarta,1993.
Rinaldi Munir,
“Metode Numerik ”, CV.INFORMATIKA, Bandung, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar