Powered By Blogger

Senin, 24 September 2012

proposal tugas akhir , Perencanaan IPLT



v  LATAR BELAKANG

Salah satu ciri yang menandakan perkembangan di suatu daerah adalah dengan adanya peningkatan jumlah penduduk pada daerah tersebut. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka peluang timbulnya permasalahan lingkungan khususnya dampak pembuangan limbah perkotaan baik limbah cair maupun limbah padat pun meningkat.
Dalam kesehariannya, manusia selalu menghasilkan limbah yang berasal dari aktifitas sehari- hari, seperti mencuci piring, mandi, menyiram tanaman maupun dari kakus. Pada umumnya penduduk menggunakan sistem pengolahan limbah setempat ( on-site system ) yaitu berupa tangki septik dan cubluk untuk mengolah limbah domestik mereka.
Pada saat tangki septik maupun cubluk mereka penuh, biasanya dilakukan pengurasan lumpur tinja. Lalu timbul pertanyaan, Kemana Lumpur tinja tersebut dibuang. Pembuangan tinja manusia yang tidak layak dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan berupa pencemaran air , baik pencemaran pada air tanah maupun air permukaan, kemudian pencemaran tanah dan dapat pula mengakibatkan terjadinya gangguan estetika. Pencemaran tersebut dapat terjadi karena tinja merupakan suatu sisa hasil proses metabolisme yang dikeluarkan dari dalam tubuh yang mengandung materi organik dan bakteri pathogen yang dapat menimbulkan penyakit. Sedangkan apabila sumber air yang digunakan oleh masyarakat berasal dari sumur gali yang pembuatannya tidak memenuhi persyaratan kesehatan yang mungkin dapat terkontaminasi oleh buangan.  Sumber air yang sudah terkontaminasi/tercemar oleh buangan tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya .
Pembuangan lumpur tinja merupakan bagian penting dalam sanitasi lingkungan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penanganan lumpur tinja yang mampu menampung serta mengolah tinja sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh lumpur tinja tersebut dan sesuai dengan persyaratan teknis, ekonomi dan berwawasan lingkungan yang dimulai dari penampungan tinja pada setiap rumah, pengurasan, sampai pengolahan akhir di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ).
Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) diharapkan  dapat menampung dan mengolah lumpur tinja hasil pengurasan sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Selain itu masyarakat yang ingin melakukan pengurasan tangki septik tidak perlu lagi menggunakan jasa truk tinja milik swasta yang tidak diketahui ke mana nantinya truk tinja milik swasta akan membuang lumpur  tinja tersebut. Kemudian pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) ini dibangun guna mengantisipasi dampak yang lebih buruk akibat adanya peningkatan volume lumpur dan juga diharapkan dapat menangani masalah lumpur tinja secara efektif dan higienis 
Maksud dan Tujuan
Maksud 
Maksud dari kegiatan ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) di Kota Bandung yang dapat mengolah lumpur tinja dan hasil olahannya dapat memenuhi persyaratan teknis maupun non teknis sampai dengan akhir tahun perencanaan.
Tujuan
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi resiko terjadinya penyebaran pencemaran akibat pembuangan lumpur tinja yang tidak terolah dan terkendali.
Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bandung ini meliputi :
ü  Gambaran umum mengenai daerah studi yang meliputi kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana, serta kondisi eksisting pengelolaan air limbah rumah tangga.
ü  Studi pustaka untuk mengetahui cara pengolahan yang optimum
ü  Pengumpulan data jumlah penduduk yang diperlukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk dan menghitung timbulan lumpur tinja yang akan dilayani oleh IPLT
ü  Penentuan teknologi pengolahan
ü  Penentuan alternatif sistem pengolahan IPLT
ü  Penentuan dimensi unit-unit pengolahan
ü  Penentuan spesifikasi teknis
ü  Penentuan rencana anggaran biaya
ü  Gambar Perencanaan

v Daerah Studi
Secara geografis Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak di antara 1070 – 430 Bintang Timur dan 60 00 – 60 20 Lintang Selatan.
Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,45 Km yang terbagi menjadi 30 kecamatan, 139 Kelurahan, 1.494 Rukun Warga dan 4.9.205 Rukun Tetangga.
Adapun batas-batas administratif Kota Bandung, sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.
2) Sebelah Timur berbatasan Kabupaten Bandung.
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Cimahi.
4) Sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Bandung.
Kependudukan
Kota Bandung merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Sekitar 76,53% penduduk Kota Bandung adalah etnis Sunda. Diikuti oleh suku Jawa (12,68%) yang kebanyakan berasal dari Jawa Tengah. Orang-orang Sumatera, terutama orang Minang dan Batak merupakan etnis minoritas yang cukup besar di kota ini.
Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan adanya sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Penduduk Kota Bandung berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada tahun 2011 adalah 2.420.146 jiwa. 

Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah :
a)    Studi literatur
Ø  Bahan studi literatur yang meliputi karakteristik lumpur tinja, dasar – dasar pengolahan lumpur tinja, pengolahan lumpur tinja yang didapat dari berbagai sumber dan digunakan untuk mempelajari teori – teori pendukung selama melakukan analisa permasalahan dan pembahasan sehingga dapat menjadi pertimbangan terhadap desain perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
b)   Pengumpulan data primer dan data sekunder sebagai bahan studi desain perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
Ø  Data primer ini meliputi data fisik lapangan, kuisioner mengenai data social ekonomi.
Ø  Data sekunder, dimana data ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan perencanaan IPLT. Data tersebut meliputi :
ü  Data Calupan wilayah yang diperoleh dari PDAM Tirtawening Kota Bandung.
ü  Gambaran Umum Kota yang akan dilayani berupa kondisi fisik, kondisi social ekonomi, sarana dan prasarana, serta kondisi eksisting pengelolaan air limbah rumah tangga yang didapatkan dari BPS Kota Bandung, BPLHD Kota Bandung.
ü  Data jumlah penduduk yang didapatkan dari BPS Kota Bandung selama 10 tahun terakhir.
ü  Data jumlah rumah bertangki septik yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.
ü  Data Karakteristik lumpur tinja yang didapatkan dari Puslitbangkim.
c)    Pengolahan data
Setelah dilakukan pengumpulan data primer dan sekunder, kemudian dilakukan pengolahan data. Pengolahan data tersebut meliputi :
Ø  Perhitungan proyeksi pertambahan penduduk dengan menggunakan metode aritmatika, metode geometrid an metode laest square berdasarkan data jumlah penduduk.
Ø  Perhitungan rumah bertangki septik berdasarkan data rumah bertangki septik.
Ø  Penentuan alternative teknologi pengolahan.
Ø  Penentuan sistem pengolahan lumpur tinja berdasarkan pertimbangan seperti beban pengolahan, aspek teknis, aspek ekonomis, aspek lingkungan.
Ø  Perhitungan dimensi unit pengolahan lumpur tinja.
Ø  Desain pengolahan lumpur tinja.
Ø  Gambaran perencanaan.
Ø  Penentuan spesifikasi teknik yang digunakan dalam IPLT.
Ø  Anggaran biaya dalam pembangunan IPLT.

v Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan Laporan Tugas Akhir “ Perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Kota Bandung “ ini adalah sebagai berikut :
BAB I             PENDAHULUAN
                                    Menyajikan uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan dan sistematika penulisan
BAB II           GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
           Menyajikan uraian mengenai Gambaran umum wilayah studi yang meliputi kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana, serta kondisi eksisting pengelolaan air limbah rumah tangga.
BAB III          DASAR – DASAR PERENCANAAN
                        Menyajikan tentang tinjauan pustaka dan dasar – dasar perencanaan pengolahan lumpur tinja.
BAB IV          PROYEKSI PENDUDUK DAN DEBIT PENGOLAHAN
                        Menyajikan mengenai proyeksi penduduk, debit pengolahan, dan lokasi instalasi.

BAB V           SISTEM PENGOLAHAN LUMPUR TINJA KOTA BANDUNG
                        Menyajikan tentang sistem pengolahan lumpur tinja yang akan dipergunakan di Kota Bandung yang meliputi alternative teknologi pengolahan, pemilihan alternatif pengolahan, perhitungan dimensi unit pengolahan dan desain bangunan pengolahannya.
BAB VI          SPESIFIKASI TEKNIS
                        Menyajikan spesifikasi teknis yang berkenaan dengan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja.
BAB VII        RENCANA ANGGARAN BIAYA
                        Menyajikan rencana anggaran biaya Pembangunnan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
 

UGB tugas akhir Perencanaan Instalansi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Dan Re-Use Air di Lingkungan Perhotelan



I.1 Latar Belakang
Bandung merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai keindahan alam yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.Dengan adanya peningkatan  jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung, secara tidak langsung kebutuhan akan fasilitas penginapan pun ikut meningkat. Hal tersebut menyebabkan  banyaknya pembangunan hotel dan sarana penginapan lain guna memenuhi kebutuhan para wisatawan akan fasilitas penginapan.
Hotel merupakan salah satu pengguna air di Kota Bandung. Hotel biasa menggunakan air untuk memenuhi kebutuhan para tamu hotel, selain itu digunakan pula untuk menyiram tanaman, mengisi kolam renang, untuk keperluan dapur dan lain- lain.Semua aktifitas di lingkungan hotel dapat mengakibatkan timbulnya limbah, yang apabila langsung dibuang ke lingkungan tanpa proses pengolahan terlebih dahulu dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya yang dapat mengurangi dampak kerusakan pada lingkungan serta dapat memberikan keuntungan pada pihak hotel. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengelolaan hotel yang ramah lingkungan.
Pengelolaan hotel yang ramah lingkungan dapat diwujudkan salah satunya dengan cara pembuatan Instalansi Pengolahan Air limbah (IPAL) dan pemanfaatan kembali air limbah yang telah diolah untuk memenuhi kebutuhan air hotel. Teknologi yang dapat digunakan pada Instalansi Pengolahan Air limbah antara lain dengan menggunakan Membran Bioreaktor ,maupun Biofilter anaerobic- aerobic  dan dilanjutkan dengan teknologi peningkatan kualitas air  contohnya dengan menggunakan Reverse Osmosis. Semua teknologi ini telah tersedia dan dapat diterapkan sesuai dengan  kebutuhan kualitas air olahan yang diinginkan.

I.2 Tujuan Perencanaan
Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat desain perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Re-use air di lingkungan perhotelan.

I.3 Ruang Lingkup Perencanaan
Adapun lingkupan dari perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Re-use air di lingkungan perhotelan ini adalah sebagai berikut:
1.      Gambaran umum mengenai keadaan hotel.
2.      Analisis Karakteristik Limbah.
3.      Analisis jumlah pemakaian air.
4.      Analisis Alternatif Pengolahan
5.      Perhitungan Dimensi Instalansi Pengolahan Air Limbah.
6.      Penyusunan  spesifikasi teknik pekerjaan.
7.      Penyusunan rancangan anggaran biaya.

1.4  Metodologi Perencanaan
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan perencanaan studi ini antara lain:
1.      Tinjauan studi pustaka yang digunakan untuk mempelajari teori-teori pendukung selama melakukan analisa permasalahan dan pembahasan sehingga dapat menjadi pertimbangan terhadap perencanaan Instalansi pengolahan air limbah yang akan dilakukan.
2.      Pengumpulan data primer dan data sekunder sebagai bahan studi terhadap perencanaan Instalansi pengolahan air limbah agar sesuai dengan .
3.      Penyusunan laporan yang mencakup analisis karakteristik limbah, desain, perhitungan dimensi instalansi pengolahan air limbah, spesifikasi teknis, serta rancangan anggaran biaya.