v LATAR BELAKANG
Salah
satu ciri yang menandakan perkembangan di suatu daerah adalah dengan adanya
peningkatan jumlah penduduk pada daerah tersebut. Seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk maka peluang timbulnya permasalahan lingkungan khususnya dampak
pembuangan limbah perkotaan baik limbah cair maupun limbah padat pun meningkat.
Dalam
kesehariannya, manusia selalu menghasilkan limbah yang berasal dari aktifitas
sehari- hari, seperti mencuci piring, mandi, menyiram tanaman maupun dari
kakus. Pada umumnya penduduk menggunakan sistem pengolahan limbah setempat ( on-site system ) yaitu berupa tangki
septik dan cubluk untuk mengolah limbah domestik mereka.
Pada
saat tangki septik maupun cubluk mereka penuh, biasanya dilakukan pengurasan
lumpur tinja. Lalu timbul pertanyaan, Kemana Lumpur tinja tersebut dibuang. Pembuangan tinja manusia yang tidak layak dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan berupa pencemaran air , baik
pencemaran pada air tanah maupun air permukaan, kemudian pencemaran tanah dan dapat
pula mengakibatkan terjadinya gangguan estetika. Pencemaran tersebut dapat
terjadi karena tinja merupakan suatu sisa hasil proses metabolisme yang
dikeluarkan dari dalam tubuh yang mengandung materi organik dan bakteri
pathogen yang dapat menimbulkan penyakit. Sedangkan
apabila sumber air yang digunakan oleh masyarakat berasal dari sumur gali yang
pembuatannya tidak memenuhi persyaratan kesehatan yang mungkin dapat
terkontaminasi oleh buangan. Sumber air
yang sudah terkontaminasi/tercemar oleh buangan tersebut dapat menimbulkan
berbagai penyakit yang berbahaya .
Pembuangan lumpur tinja merupakan bagian penting dalam sanitasi
lingkungan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penanganan lumpur tinja yang
mampu menampung serta mengolah tinja sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh lumpur tinja tersebut dan sesuai
dengan persyaratan teknis, ekonomi dan berwawasan lingkungan yang dimulai dari
penampungan tinja pada setiap rumah, pengurasan, sampai pengolahan akhir di Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ).
Pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) diharapkan
dapat menampung dan mengolah lumpur tinja hasil pengurasan sebelum
dibuang ke lingkungan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan
lingkungan. Selain itu masyarakat yang ingin melakukan pengurasan tangki septik
tidak perlu lagi menggunakan jasa truk tinja milik swasta yang tidak diketahui
ke mana nantinya truk tinja milik swasta akan membuang lumpur tinja tersebut. Kemudian pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) ini dibangun guna mengantisipasi dampak yang
lebih buruk akibat adanya peningkatan volume lumpur dan juga diharapkan dapat
menangani masalah lumpur tinja secara efektif dan higienis
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) di Kota Bandung yang dapat mengolah lumpur tinja dan hasil olahannya dapat memenuhi persyaratan teknis maupun non teknis sampai dengan akhir tahun perencanaan.
Maksud dari kegiatan ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ( IPLT ) di Kota Bandung yang dapat mengolah lumpur tinja dan hasil olahannya dapat memenuhi persyaratan teknis maupun non teknis sampai dengan akhir tahun perencanaan.
Tujuan
Sedangkan tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi resiko terjadinya penyebaran
pencemaran akibat pembuangan lumpur tinja yang tidak terolah dan terkendali.
Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam perencanaan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bandung ini meliputi :
ü Gambaran
umum mengenai daerah studi yang meliputi kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi,
sarana dan prasarana, serta kondisi eksisting pengelolaan air limbah rumah
tangga.
ü Studi
pustaka untuk mengetahui cara pengolahan yang optimum
ü Pengumpulan
data jumlah penduduk yang diperlukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk dan
menghitung timbulan lumpur tinja yang akan dilayani oleh IPLT
ü Penentuan
teknologi pengolahan
ü Penentuan
alternatif sistem pengolahan IPLT
ü Penentuan
dimensi unit-unit pengolahan
ü Penentuan
spesifikasi teknis
ü Penentuan
rencana anggaran biaya
ü Gambar
Perencanaan
v Daerah Studi
Secara
geografis Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu kota
Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak di antara 1070 – 430
Bintang Timur dan 60 00 – 60 20 Lintang Selatan.
Kota
Bandung memiliki luas wilayah 167,45 Km yang terbagi menjadi 30 kecamatan, 139
Kelurahan, 1.494 Rukun Warga dan 4.9.205 Rukun Tetangga.
Adapun
batas-batas administratif Kota Bandung, sebagai berikut :
1)
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.
2)
Sebelah Timur berbatasan Kabupaten Bandung.
3)
Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Cimahi.
4)
Sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Bandung.
Kependudukan
Kota Bandung
merupakan kota terbesar keempat di Indonesia
setelah Jakarta,
Surabaya
dan Medan.
Sekitar 76,53% penduduk Kota Bandung adalah etnis Sunda.
Diikuti oleh suku Jawa
(12,68%) yang kebanyakan berasal dari Jawa Tengah.
Orang-orang Sumatera, terutama orang Minang
dan Batak
merupakan etnis minoritas yang cukup besar di kota ini.
Pertambahan
penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan adanya sarana transportasi Kereta api
yang dibangun sekitar tahun 1880
yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia).
Penduduk Kota Bandung berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik Kota Bandung pada tahun 2011 adalah 2.420.146 jiwa.
Metodologi
yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah :
a) Studi
literatur
Ø
Bahan studi literatur yang meliputi karakteristik
lumpur tinja, dasar – dasar pengolahan lumpur tinja, pengolahan lumpur tinja
yang didapat dari berbagai sumber dan digunakan untuk mempelajari teori – teori
pendukung selama melakukan analisa permasalahan dan pembahasan sehingga dapat
menjadi pertimbangan terhadap desain perencanaan instalasi pengolahan lumpur
tinja (IPLT).
b)
Pengumpulan
data primer dan data sekunder sebagai bahan studi desain perencanaan instalasi
pengolahan lumpur tinja (IPLT).
Ø
Data
primer ini meliputi data fisik lapangan, kuisioner mengenai data social
ekonomi.
Ø
Data
sekunder, dimana data ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data yang
berhubungan dengan perencanaan IPLT. Data tersebut meliputi :
ü
Data
Calupan wilayah yang diperoleh dari PDAM Tirtawening Kota Bandung.
ü
Gambaran
Umum Kota yang akan dilayani berupa kondisi fisik, kondisi social ekonomi,
sarana dan prasarana, serta kondisi eksisting pengelolaan air limbah rumah
tangga yang didapatkan dari BPS Kota Bandung, BPLHD Kota Bandung.
ü
Data
jumlah penduduk yang didapatkan dari BPS Kota Bandung selama 10 tahun terakhir.
ü
Data
jumlah rumah bertangki septik yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota
Bandung.
ü
Data
Karakteristik lumpur tinja yang didapatkan dari Puslitbangkim.
c) Pengolahan
data
Setelah dilakukan
pengumpulan data primer dan sekunder, kemudian dilakukan pengolahan data.
Pengolahan data tersebut meliputi :
Ø Perhitungan
proyeksi pertambahan penduduk dengan menggunakan metode aritmatika, metode
geometrid an metode laest square berdasarkan
data jumlah penduduk.
Ø Perhitungan
rumah bertangki septik berdasarkan data rumah bertangki septik.
Ø Penentuan
alternative teknologi pengolahan.
Ø Penentuan
sistem pengolahan lumpur tinja berdasarkan pertimbangan seperti beban
pengolahan, aspek teknis, aspek ekonomis, aspek lingkungan.
Ø Perhitungan
dimensi unit pengolahan lumpur tinja.
Ø Desain
pengolahan lumpur tinja.
Ø Gambaran
perencanaan.
Ø Penentuan
spesifikasi teknik yang digunakan dalam IPLT.
Ø Anggaran
biaya dalam pembangunan IPLT.
v Sistematika Penulisan
Adapun
sistematika dari penulisan Laporan Tugas Akhir “ Perencanaan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja Kota Bandung “ ini adalah sebagai berikut :
BAB
I PENDAHULUAN
Menyajikan
uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan dan
sistematika penulisan
BAB
II GAMBARAN UMUM DAERAH
PERENCANAAN
Menyajikan uraian mengenai Gambaran
umum wilayah studi yang meliputi kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, sarana
dan prasarana, serta kondisi eksisting pengelolaan air limbah rumah tangga.
BAB III DASAR – DASAR PERENCANAAN
Menyajikan tentang
tinjauan pustaka dan dasar – dasar perencanaan pengolahan lumpur tinja.
BAB
IV PROYEKSI PENDUDUK DAN DEBIT
PENGOLAHAN
Menyajikan mengenai
proyeksi penduduk, debit pengolahan, dan lokasi instalasi.
BAB V SISTEM PENGOLAHAN LUMPUR TINJA KOTA BANDUNG
Menyajikan tentang
sistem pengolahan lumpur tinja yang akan dipergunakan di Kota Bandung yang
meliputi alternative teknologi pengolahan, pemilihan alternatif pengolahan, perhitungan
dimensi unit pengolahan dan desain bangunan pengolahannya.
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS
Menyajikan spesifikasi
teknis yang berkenaan dengan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja.
BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA
Menyajikan rencana
anggaran biaya Pembangunnan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN