Powered By Blogger

Kamis, 15 Desember 2011

Penerapan Waste to energy di Inggris


Penerapan Waste to energy di Inggris

Profil Negara Inggris
Inggris adalah Negara terkemuka di dunia dalam bidang militer bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sastra, seni, music, industri, jasa dan olahraga khususnya sepakbola. Inggris juga melahirkan tokoh-tokoh dunia seperti Ratu Elizabeth I, Sir Isaac Newton, John Dalton, James Watt, Wiliam Shakespare dan Winston Churchil. Inggris merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Eropa Barat.  Sebelah utara berbatasan dengan Skotlandia, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Inggris, sebelah barat berbatasan dengan Wales dan Laut Irlandia.
Berdasarkan lintang dan bujur Inggris berada pada posisi 49o 57` – 55o 49` LU dan 1o 46 ` BT – 5o 44` BB.   Wilayah Inggris didominasi oleh dataran rendah, kecuali di bagian utara berupa perbukitan Cheviot yang menjadi pemisah dengan Skotlandia.  Inggris bagian selatan berupa dataran rendah Sungai Severn dan Sungai Exe yang berupa hutan berbukit.  Inggris bagian tengah berupa dataran rendah yang menjadi pusat industri di Inggris.
Penduduk Inggris berjumlah kurang lebih 62 juta jiwa, dan sebagian besar (90%) penduduk tinggal di perkotaan.  Penduduk Inggris umumnya bekerja di sektor industri, dan jasa.  Pada abad 20 Inggris juga dikenal sebagai Negara yang agresif dan mampu menaklukan semua bangsa di semua Benua kecuali Afrika sehingga pengaruhnya sangat kuat, bahkan bahasa Inggris menjadi bahasa utama di dunia. Negara yang pernah di jajah Inggris tak kurang dari 65 negara. Inggris juga berperan besar dalam Perang Dunia I dan II dan menjadi kekuatan adidaya bersama Amerika Serikat dan Sekutu-sekutunya.




Pengelolaan Sampah di Negara Inggris
Pengelolaan sampah diInggris pada tahun 2007
Pada akhir tahun 2007 di Inggris terdapat :
  • 500 landfill yang diizinkan beroperasional
  • 950 fasilitas pengolahan;
  • 2.200 fasilitas daur ulang logam operasional;
  • 83 insinerator
Selama tahun 2007 f Inggris telah mengolah  157 juta ton limbah. Dari jumlah ini:
  • 49 juta ton dipindahkan, sebelum pembuangan akhir atau pemulihan;
  • 28 juta ton diolah
  • 11 juta ton didaur ulang ;
  • lima juta ton yang dibakar.

Pengelolaan sampah 2008

Pada akhir tahun 2008 di Inggris terdapat :

  • 500 landfill yang diizinkan melakukan operasional
  • 1.100 fasilitas pengolahan operasional;
  • 2.300 fasilitas daur ulang logam operasional;
  • 81 insinerator limbah menerima
Selama tahun 2008 Inggris telah mengelola sampah  sekitar 150 juta ton limbah. Dari jumlah ini:
  • 46.800.000 ton dipindahkan, sebelum pembuangan akhir atau pemulihan;
  • 27,8 juta ton diolah ;
  • 13 juta ton yang ditangani melalui fasilitas daur ulang logam;
  • lima juta ton yang dibakar.
Selama tahun 2008 untuk Inggris :
  • 124.000 ton limbah dilaporkan diimpor;
  • Sampah ke TPA terus menurun. Ini turun lebih dari 11 persen antara 2007 dan 2008 dan telah berkurang  33 persen sejak tahun 2000. Salah satu alasan utama adalah pelaksanaan Directive TPA. Banyak TPA tua yang tidak memenuhi persyaratan ketat dari Directive harus menutup pada bulan Juli 2009.
  • Kapasitas tersisa di lokasi TPA turun lima persen selama tahun 2008. Secara keseluruhan, sejak tahun 2000 kapasitas TPA telah menurun 14 persen.
Impor
Sebanyak 124.000 ton limbah dilaporkan diimpor ke Inggris dan Wales pada tahun 2008. Ini adalah penurunan empat persen pada jumlah impor pada tahun 2007. Impor limbah dilaporkan terutama untuk pemulihan (94 persen) dan pasar terbesar kami impor adalah Republik Irlandia (46 persen), Belanda (11 persen) dan kedua Norwegia dan Swedia (9 persen masing-masing).

Pengelolaan sampah 2009

Pada akhir tahun 2009 di Inggris terdapat :
  • 497 landfill diizinkan melakukan operasional
  • 1.381 fasilitas pengolahan;
  • Daur ulang logam situs 2.411;
  • 94 insinerator limbah
Selama tahun 2009 , Inggris mengelola sampah  total sekitar 134 juta ton limbah.
Pada akhir 2009 ada:
  • 614.000.000 meter kubik kapasitas TPA tersedia18 juta kubik meter tersedia di limbah berbahaya hanya situs;
Sampah ke TPA terus menurun. Ini turun lebih dari 18 persen antara tahun 2008 dan 2009 dan telah jatuh hampir 45 persen sejak tahun 2000. Salah satu alasan utama adalah pelaksanaan Directive TPA. Banyak TPA tua yang tidak memenuhi persyaratan ketat dari Directive harus menutup pada bulan Juli 2009. 
Kapasitas tersisa di lokasi TPA menurun  dari lima persen selama 2009. Secara keseluruhan, sejak tahun 2000 kapasitas TPA telah menurun 19 persen.
Pengelolaan Sampah tahun 2010
Pada akhir tahun 2010 di Inggris terdapat :
  • 497 landfill diizinkan operasional Berikut memiliki izin lingkungan yang berlaku:
  • 1.625 fasilitas pengolahan
  • 2.546 fasilitas daur ulang logam
  • 103 insinerator limbah
Selama 2010 Inggris telah mengelola hampir 140 juta ton limbah. Dari jumlah ini:
  • 41.400.000 ton dipindahkan, sebelum pembuangan akhir atau pemulihan
  • 32,4 juta ton diolah
  • 14,7 juta ton yang ditangani melalui fasilitas daur ulang logam
  • 5,9 juta ton di incinerator

Pada akhir 2010 ada:
  • 602.000.000 meter kubik kapasitas TPA tersedia
Selama tahun 2010 di Inggris lebih dari 3,7 juta ton limbah berbahaya dikelola, dihasilkan dari hampir 160.000 bisnis dan industry.
Sampah ke TPA telah menurun antara 2009 dan 2010. Ini turun kurang dari dua persen antara 2009 dan 2010 dan telah turun sekitar 46 persen sejak tahun 2000. Salah satu alasan utama adalah pelaksanaan Directive TPA. Banyak TPA tua yang tidak memenuhi persyaratan ketat dari Directive harus menutup pada bulan Juli 2009
Teknis Pengelolaan sampah di Inggris
Di Inggris tiap-tiap rumah diwajibkan membayar pajak bumi dan bangunan juga, sama seperti di Indonesia, yang disebut Council Tax. Council Tax ini digunakan oleh pemerintah lokal setempat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lokal semacam perbaikan jalan, pemberian layanan dan fasilitas umum, dan juga pengelolaan sampah.
Konsepnya sebenarnya cukup sederhana. Dalam hal pengelolaan sampah, dari uang pajak yang kita bayarkan tiap bulan itu, oleh Council dibelanjakan. Salah satunya adalah untuk pengadaan wheelie bin, atau kalau diterjemahkan kurang lebih menjadi “tempat sampah beroda”.
Disebut demikian karena memang tong sampah tersebut  memiliki roda , sehingga mudah didorong ke mana-mana untuk memudahkan  pekerjaan
.
Gambar 1. Wheelie Bin: Kotak sampah beroda berbagai ukuran
Ukuran kotak sampah ini bermacam-macam, mulai dari ukuran kecil untuk perumahan-perumahan yang cukup padat agar menghemat tempat, sampai dengan ukuran raksasa untuk sampah industri. Warnanyapun beragam, tergantung dari aturan tiap daerah atau kota yang memakainya.







Gambar 2. Kotak sampah ukuran besar untuk industri
Kotak sampah terdiri dari tiga warna :
·         Warna hijau
·         Warna coklat
·         Warna biru tua
Di tutup masing-masing kotak sampah ini, tercetak tulisan dengan rapi apa-apa yang harus dimasukkan ke dalam kotak sampah yang mana, dan apa-apa yang tidak boleh.
Di kotak sampah yang coklat, hanya boleh diisi sampah kebun semacam daun, akar, ranting, gulma, bunga, sampah organik dapur semacam kulit kupasan buah, sampah sayuran dll, dan juga kertas karton atau kardus bekas. Tapi abu sisa pembakaran sampah, kebun, sisa barbeque atau bakar sate tidak boleh dimasukkan ke kotak coklat ini.
Di kotak sampah yang biru tua, hanya boleh diisi botol-botol kemasan plastik yang sudah tidak terpakai, semacam botol susu, minuman jus, botol selai, botol minyak sayur, dll. Semua harus yang plastik saja. Di sini juga bisa dimasukkan majalah-majalah bekas, koran bekas dan brosur-brosur bekas yang tak terpakai.
Di kotak sampah yang hijau, boleh diisi apa saja selain yang harus masuk ke biru dan coklat, kecuali botol kaca. Semua sampah rumah tangga yang tidak boleh masuk ke coklat dan biru, harus masuk ke kotak hijau ini . Jadi isi sampah dari kamar mandisampah dapur yang non-organik, semua masuk ke wheelie bin yang warna hijau.
Sementara botol-botol kaca bekas selai, sambal, kecap, dll harus dikumpulkan terpisah untuk lalu dibawa ke tempat penampungan khusus yang biasa disediakan di jalan masuk supermarket-supermarket besar.
Di dekat tempat penampungan botol bekas ini juga sering tersedia kotak raksasa untuk pembuangan sepatu bekas dan baju bekas.
Gambar 3. Kotak sepatu dan baju bekas
Pada saat kotak sampah sudah penuh, Kotak-kotak sampah sampah akan diambil oleh mobil-mobil sampah yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat . mobil-mobil sampah itu beroperasi  dari rumah yang satu ke rumah yang lain setiap satu minggu sekali untuk mengumpulkan sampah-sampah.
Sampah dari kotak warna coklat dan biru akan dikirimkan ke perusahaan daur ulang. Sampah organik dari kotak coklat akan diproses menjadi kompos, produk untuk berkebun dan semacamnya, sedangkan sampah dari kotak biru yang berisi kertas dan plastik akan diolah lagi menjadi produk-produk daur ulang yang berbahan kertas dan plastik.
Gambar 4. Pasukan pengelola sampah
Karena isinya tidak memenuhi persyaratan daur ulang, sampah dari kotak yang berwarna hijau akan dikirimkan ke tempat pembuangan sampah atau disebut landfill setempat yang dikelola dengan cukup baik agar proses pembusukan sampahnya tidak mencemari air tanah dan udara sekitar. Sebagian lagi dikirimkan ke sebuah tempat bernama incinerator atau tempat pembakaran sampah untuk dimusnahkan dengan cara dibakar dengan menggunakan incinerator .
Incinerator ini diperlukan untuk membantu mengurangi volume sampah yang terus menggunung di landfill. Karena proses pembusukan sampah juga memerlukan waktu cukup lama, kadang-kadang keterbatasan lahan landfill mengharuskan sebagian volume sampah harus dibakar.
Incinerator dikelola sedemikian rupa agar panas dari pembakaran bisa dimanfaatkan dan didaur ulang untuk sumber energi atau pemanas, sedangkan gas buang dari cerobongnya diolah terlebih dahulu agar kandungan bahan-bahan berbahaya yang bisa mencemari udara bisa ditekan sekecil-kecilnya atau dihilangkan sama sekali. Hal ini juga sudah diatur dengan ketat oleh Uni Eropa dan semua negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa wajib mematuhinya.
Gambar 5. Incinerator atau tempat pembakaran sampah
Sampah-sampah berukuran besar harus dibuang ke tempat pembuangan sampah terdekat. Tempat pembuangan sampah di sini (atau biasa disebut recycling centre atau the tip), ukurannya tidak terlalu besar. Biasanya tempat ini punya gerbang yang bisa dibuka tutup dan dikunci di malam hari, dan jalan masuknya teraspal rapi supaya bisa diakses oleh mobil yang keluar masuk membawa barang-barang buangan.
landfill digunakan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) untuk sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang lagi, TPS yang aku maksudkan di sini dipakai untuk mengumpulkan sampah-sampah berukuran besar yang tidak bisa diambil oleh mobil pengangkut sampah biasa.
Di dalam recycling centre ini ada beberapa petugas yang kerjanya memberi petunjuk ke mana para pengendara mobil yang penuh barang-barang buangan ini harus memarkir mobilnya dan jenis sampah apa harus masuk ke kotak yang mana.
Gambar 6. Recycling Centre atau tip
Tiap-tiap jenis sampah yang berbeda-beda harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak besi raksasa (yang disebut Skip), yang masing-masing sudah dilabeli untuk diisi jenis sampah tertentu. Contohnya, sampah dari kebun seperti tebangan pohon, atau kotak yang lain ditujukan sebagai tempat buangan sampah mesin seperti sepeda bekas, mesin cuci rusak, dsb.
Dengan sistem pengelolaan sampah seperti ini, semua rumah dan industri berkewajiban untuk melakukan pemisahan sampah sejak kita memakai produk-produk yang kita konsumsi sehari-hari. Pemisahan sampah oleh konsumen pemakai produk di tahap awal, sangat membantu mengurangi biaya sortir. Bayangkan jika seluruh sampah tersebut dicampur aduk menjadi satu dan dibuang bersama-sama. Alangkah sayangnya. Sampah yang harusnya bisa didaur ulang bercampur dengan sampah lain, berakhir di TPA dan tidak bisa dimanfaatkan lagi
Di  Inggris kita tidak diperbolehkan untuk membuang sampah dengan cara menimbunnya di dalam tanah, atau membakarnya di kebun belakang rumah. Selain untuk menghindari pencemaran tanah dan air tanah, juga asap pembakaran akan mencemari udara. Seluruh pengelolaan sampah di negara Inggris dilakukan oleh pemerintah, dan pemisahan sampah sejak di rumah menjadi kewajiban setiap warga.
Hal ini mudah dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari dan menjadi tradisi. Kita akan otomatis memisahkan sampah menurut jenisnya setiap hari dan setiap saat, tanpa menyadarinya. Selanjutnya adalah tugas pemerintah untuk mengambil, mengolah dan melakukan pembuangan sampah dengan pertanggungjawaban yang tinggi terhadap kesehatan, lingkungan dan alam sekitar. Undang-undang kesehatan dan lingkungan yang sudah diregulasi oleh negara dan Uni Eropa juga harus dipatuhi.
Waste to energy di Inggris
Untuk menghasilkan energy, inggris melakukan beberapa upaya yaitu
Incineration
incineration adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal. Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer. Panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik.
Insinerasi dengan energy recovery adalah salah satu teknologi sampah-ke-energi (waste-to-energy, WtE). Teknologi WtE lainnya adalah gasifikasi, pirolisis, dan fermentasi anaerobik. Insinerasi juga bisa dilakukan tanpa energy recovery. Insinerator yang dibangun beberapa puluh tahun lalu tidak memiliki fasilitas pemisahan material berbahaya dan fasilitas daur ulang. Insinerator ini dapat menyebabkan bahaya kesehatan terhadap pekerja insinerator dan lingkungan sekitar karena tingginya gas berbahaya dari proses pembakaran.
Insinerator mengurangi volume sampah hingga 95-96%, tergantung komposisi dan derajat recovery sampah. Ini berarti insinerasi tidak sepenuhnya mengganti penggunaan lahan sebagai area pembuangan akhir, tetapi insinerasi mengurangi volume sampah yang dibuang dalam jumlah yang signifikan.
Insinerasi memiliki banyak manfaat untuk mengolah berbagai jenis sampah seperti sampah medis dan beberapa jenis sampah berbahaya di mana patogen dan racun kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi.
Jenis- jenis Insinerator yang digunakan di Ingriss

Piringan bergerak

Sampah padat sedang dibakar di atas piringan bergerak
Salah satu jenis insinerator adalah piringan bergerak (moving grate).Insinerator jenis ini memungkinkan pemindahan sampah ke ruang pembakaran dan memindahkan sisa hasil pembakaran tanpa mematikan api. Satu wadah piringan bergerak dapat membakar 35 metrik ton sampah perjam. Jenis insinerator ini dapat bergerak ribuan jam pertahun dengan hanya satu kali berhenti, yaitu pada saat inspeksi dan perawatan.
Sampah diintroduksi ke "mulut" insinerator, dan pada lubang di ujung lainnya sisa hasil pembakaran dikeluarkan. Udara yang dipakai dalam proses pembakaran disuplai melalui celah piringan. Aliran udara ini juga bertujuan untuk mendinginkan piringan tersebut. Beberapa jenis insinerator piringan bergerak juga memiliki sistem air pendingin di dalamnya.
Suplai udara pembakaran sekunder dilakukan dengan memompa udara menuju bagian atas piringan. Jika dilakukan dengan kecepatan tinggi, hal ini dapat memicu turbulensi yang memastikan terjadinya pembakaran yang lebih baik dan surplus oksigen. Turbulensi ini juga penting untuk pengolahan gas sisa hasil pembakaran sampah.
Fasilitas insinerasi harus didesain untuk memastikan bahwa gas sisa hasil pembakaran mencapai temperatur 850 oC selama dua detik untuk memecah racun kimia organik. Untuk lebih memastikan hal tersebut, biasanya diperlengkapi dengan pembakar yang pada umumnya memakai bahan bakar minyak, yang lalu dibakar ke insinerasi untuk mendapatkan panas yang memadai.
Gas sisa hasil pembakaran lalu didinginkan. Panas yang ada ditransfer menjadi uap dengan memaparkannya pada sistem pompa.

Piringan tetap

Ini adalah tipe yang lebih tua dan sederhana. Piringan tetap yang tidak bergerak berada di bagian bawah insinerator dengan bukaan pada bagian atas atau samping untuk memasukan sampah dan bukaan lainnya untuk memindahkan bahan yang tidak terbakar (abu, logam, dan sebagainya).

Penggunaan panas

Panas yang diproduksi oleh insinerator bisa digunakan untuk membuat uap yang bisa dipakai untuk menggerakkan turbin dengan maksud menghasilkan listrik. Total energi bersih yang dihasilkan dari satu ton sampah adalah 3 MWh panas dan 2/3 MWh energi listrik.

sumber : berbagai sumber ,, punten lupa
slh stunya www.hijauku.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar